Senin, 04 April 2011
Rotasi IGD sebenarnya saya merasa sangat senang karena ya...jadi 1/2 dokter he4. bayak juga yangharus dilewati dan dikorbankan, bahkan saya merasa sedikit lebih egois karena sibuk mikir sendiri (kalo saya menyakiti hati teman2 maapin ya)

Eh sebenarnya disini saya pengen cerita pengalaman RJP di RSP. mungkin ga penting sih, but I just want to share my feelings.

jam 16.00 ada pasien laki-laki CAD yang apnoe tapi waktu itu ada residen Sp JP yang lagi konsul jadi dalam beberapa waktu saja dia sudah kembali bernafas berkat kerja sang dokter. jam 18.00 pasien ini apnoe lagi dan akhirnya para ko ast dilibatkan juga waktu itu ada saya, timo, dan vika. kita semua gantian RJP dan oksigenasi, tapi akhirnya pasiennya + di tangan kita.

Jam 19.00
Waktu itu ada enrico dan dwi Ko ast pulmo yang telah melewati rotasi di harkit jadi mereka ngerti tentang alur RJP juga, bahkan menurut saya lebih baik dari pemahaman saya tentang RJP.

Jam 19.10
Pasien wanita 20 tahunan masuk IGD karena sepsis, anaknya baru 1 masih kecil tapi nga dibawa kesana, waktu itu ada suami dan keluarga besarnya sekitar 10-12 orang. pasien ini tiba-tiba apnoe, dan keluarganya berteriak, saya dan teman-teman langsung lari ke bed pasien, cek nadi karotis yang ternyata sudah NGA ADA, aduh saya panik luar biasa apalagi dokter Sp JPnya udah pulang. hati saya bertanya2 'Ya ALLAH apakah sekali lagi Engkau ambil nyawa hambaMu di depan mataku?' mengapa begitu cepat?

perawat disitu bilang dok di RJP aja. YA BENAR tak ada lagi orang mati malam ini. saya dan teman-teman terus bersiap-siap mengambil posisi masing-masing dan teman-teman sudah mengerti apa yang harus dilakukan, saya sejujurnya sangat bersyukur karena kita menjadi TIM.
Usaha RJP dimulai dan enrico terus memantau kerja kami melalui monitor EKG. 5 menit, 10 menit, 2 ampul epi, 2 ampul atropin sudah masuk, artinya kita sudah mengulang-ulang alur RJP AHA. perawat klemudian datang dan berkata 'UDAH MIDRIASIS DOK, EKG UDAH ASISTOL, RELAKAN SAJA.' RELAKAN?? TIDAK LAGI, HARI INI, SEKARANG YANG ADA HANYA DOA DAN USAHA SAYA, tidak ada lagi ikut campur yang akan membuat saya menyerah. Hal yang saya yakini saat itu waktu melihat teman-teman ko ast lain adalah mata mereka menyorotkan hal yang sama, JANGAN MENYERAH!!!!!

waktu terus berjalan 15, 20 menit dan kita udah berkeringat semua, dan akhirnya Allah memberi izin nadi dan nafas pasien ini kembali. Rasanya luar biasa, mungkin puncak kadar adrenalin dalam darah saya telah tercapai. tapi diatas semua kepuasan itu saya cuma bisa berkata sebuah kata ALHAMDULILLAH. Habis itu saya tos sama enrico he4.

Keberhasilan para ko ast ini akhirnya berhasil 'membujuk' para perawat dan dokter yang ada disana untuk melakukan upaya terbaik bagi pasien ini selanjutnya.

Jam 19.00
Pasien tiba-tiba apnoe lagi dan kita langsung bergegas melakukan persiapan RJP lagi. Lima menit, 10 menit epi sudah dimasukkan lagi sebanyak 2 ampul, tapi ga kunjung balik juga, para perawat yang asik bantuin juga mulai ragu dan dokter umumnya meninggalkan kami, ini tinggal kerja para ko ast lagi, saya terus bergumam 'ibu bangun bu, bangun, jangan menyerah, bangun, BANGUUUNNN!!!!!, hati saya cuma bisa terus berdoa ya Allah tolonglah saya, tolonglah hambaMU ini, TOLONG!! jangan Engkau sia-siakan usaha kami.

20 mnit berlalu dan belum ada tanda-tanda kehidupan lagi, saya inget saya bilang ke vika, 'vik kita coba terus', vika ga komentar tapi terus bekerja, terima kasih vika!! akhirnya setelah 26 menit, nadi karotis dan nafasnya kembali, wah luar biasa rasanya tangan saya gemetar, ALHAMDULILLAH. another toast with the team he4. saya harus berikan pujian untuk enrico dan dwi yang sangat mahir membaca EKG serta untuk Vika yang ga pernah nyerah, timo juga.

Setelah nafas mulai stabil dan saya mau buang handschoen tiba-tiba enrico teriak LUS BRADI LAGI!! SERIOUSLY, YA ALLAH. kita langsung muali lagi RJP dan dokternya memperbolehkan saya mempersiapkan STATICS untuk intubasi , tapi lucunya yang boleh intubasi adalah perawat yang.... maaf dia nga ngerti apa-apa, cuma karena sering aja, dan waktu saya liat dia intubasi saya gregetan laur biasa karena mengacak kaidah intubasi yang pernah saya pelajari selama ini. saya bener-bener mangkel, jengkel, jadi disini selama ini kalau intubasi seperti ini?? ya ampun.

usaha resusitasi kami berjalan selama hampir 30-40 menit dan bantuan ko ast anestesi abal serta desi sudah digunakan tapi kita tak berhasil mengembalikan fungsi organnya, mungkin sudah waktunya...Ya Allah kami adalah mahlukMU yang berusaha sesuai kemampuan kami, maafkan usaha kami yang kurang daya, maafkan jika kami menyerah pada saat yang tidak seharusnya.

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto Saya
Femy Novianti
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.